
KLIKTIMES.COM-MALANG- Sambutan khusus bagi jenazah Hero "The Lion Tito" tampak di rumah duka. Seperti puluhan karangan bunga bertuliskan 'Turut Berduka Cita' menyambut kedatangan jenazah Heru Purwanto alias Hero Tito, di rumah duka. Jenazah petinju yang kondang dengan julukan The Lion tersebut tiba di rumah duka pada Jumat (4/3) sekitar pukul 06.30 dari RS Mitra Keluarga, Jakarta.
BACA JUGA:
- Hero Tito, Juara Dunia Tinju Asli Malang Wafat di Usia 35 Tahun Kliktimes.com
MSGlow Susuri Kanal Amsterdam, Ini Momen Lucu dan Haru Perjalanan di Eropa Kliktimes.com
- Megah Banget! Runaway MS Glow Beauty di La Galerie Bourbon Paris Kliktimes.com
MS Glow ke Paris Fashion Week, Bikin Bangga Indonesia Kliktimes.com
- Kisah Ratu Kucing Kabupaten Malang, Ini Foto Lengkapnya Kliktimes.com
- Juragan 99 Giveaway Sepeda LEtape, Kreativitas Warga Twitter Super Kocak Kliktimes.com
Usai Akad Nikah di Waiheru, Pelaku Curanmor Diringkus Polisi Sentraltimur.com
Kedatangan jenazah Hero Tito, langsung disambut oleh ratusan petakziah yang siap mengantar Hero menuju tempat peristirahatan terakhir.
Mendiang Hero dibawa dengan menggunakan keranda dari rumah duka menuju pemakaman yang berjarak 700 meter, dan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Banjarejo dipadati para petakziah untuk berdoa agar Hero Tito sang petinju diterima di sisi-Nya.
[caption id="attachment_15969" align="alignnone" width="810"] Jenazah Hero "The Lion" Tito sebelum dimakamkan.[/caption]
Keluarga Iklhaskan Kepergian Hero "The Lion" Tito
"Kami sekeluarga ikhlas menerima kepergian Heru. Semasa hidupnya Heru memiliki hubungan sangat dekat dengan keluarga, dan sangat disiplin, sabar serta baik hati," ucap kakak pertama Heru Tito, Siswanto, kepada awak media usai pemakaman.
Siswanto yang merupakan sosok berpengaruh dalam hidup Hero dalam karir sebagai petinju, akan mengenang kebersamaan melatih Hero sebagai petinju seumur hidupnya.
"Almarhum belajar tinju sejak kelas 5 SD. Dia ikut saya latihan di sasana Jaguar (tempat latihan). Hero terinspirasi saya untuk ikut tinju, kala itu masih berusia 11 tahu," jelasnya.
Sebelum meninggal dunia, lanjut Siswanto, almarhum memiliki impian untuk membangun rumah dan melanjutkan kompetisi tinju di Australia.
"Almarhum memiliki pesan terakhir, yakni ingin menyelesaikan rumah dan mengejar target untuk kejuaraan di Australia," tegasnya soal Hero "The Lion" Tito.(lek)